Keluarga 001

Minggu, 15 Juni 2008

WANITA DALAM ISLAM

Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
WANITA DALAM ISLAM
Assalamualaikum wr. wb.. Dalam masalah pendidikan, Islam mewajibkan Muslimin/ah utk mencari ilmu sebagai syarat untuk bisa menjadi orang yang betul2 beriman. Mendapatkan pengetahuan adalah kewajiban bagi wanita dan pria; Islam menghendaki Muslimah untuk mengembangkan kemampuan rasio serta melatih kekuatan fisiknya. Begitu besarnya Islam menaruh perhatian terhadap usaha mencari pengetahuan baik kepada pria maupun kepada wanita. Ini membuktikan bahwa Islam memberikan status terhormat kepada wanita, di mata Allah maupun masyarakat. Setelah mengakui status yg sama antara pria dan wanita, Islam membedakan pria dan wanita atas fungsi2 khusus mereka dalam hidup. Pembedaan ini menyebabkan protes dari beberapa organisasi wanita yg didukung oleh penulis2 tertentu dan para "pembaharu". Namun sebelum melihat point2 dimana Islam membedakan kedua gender ini, ada baiknya bila pertama2 kita handle dulu masalah2 dasar dari segi fisiologis maupun psikologis. Apakah pria dan wanita memiliki gender yang sama ataukah berbeda? Apakah mereka memiliki fungsi yang sama dalam hidup ataukah fungsi mereka terpisah dan berbeda sebagai pria dan wanita? Ini adalah point utama, "the crux of the problem". Bila konferensi2 wanita, pendukung2 mereka, para penulis, dan para pembaharu mengatakan bahwa wanita dan pria tidak memiliki perbedaan dalam perangkat2 fisik dan intuisi maupun fungsi2 biologis mereka dalam hidup maka tidak ada lagi yang bisa dikatakan kepada mereka. Namun bila mereka mengakui bahwa perbedaan2 antara fungsi pria dan wanita itu ada, mendiskusikan masalah bersama2 Insya Allah akan berguna. Untuk memulai diskusi, marilah kita lihat beberapa temuan baru tentang perbedaan antara pria dan wanita. Dalam dunia ilmiah, baru2 ini sajalah para peneliti memfokuskan diri dalam riset tentang perbedaan antar gender, terutama dalam masalah medis, seperti yang ditulis dalam journal "Science" edisi 11 Agustus 1995: ...medical researchers are now aggressively examining medical differences between the sexes. Much research has focused on female hormones, which have wide-ranging effects that scientists are just beginning to unravel. Indeed, many researchers focusing on women's health find it difficult to believe that scientists have so long failed to appreciate the enormous medical implications of the sexes' diverse hormonal environments.(pp 768). Para ilmuwan sendiri telah lama menganggap bahwa perbedaan gender tidak berpengaruh terhadap respon terhadap obat. Ini dikatakan sendiri oleh psichiatrist Margaret Jensvold, direktur Institute for Research in Women's Health di Washington DC: "for a long time there was the mistaken belief that sex differences didn't exist in response to drugs. But in fact we are learning that there are significant sex differences with regard to medication, and that these are directly related to the menstrual cycle." (Science, pp 768). Dalam bidang medis, para ilmuwan masih terus mengadakan penelitian utk mempelajari apakah perbedaan2 farmakokinetik antara pria dan wanita (i.e. variasi dalam cara tubuh pria dan wanita mentransportasikan obat2an melalui aliran darah) cocok dengan perbedaan2 farmakodinamik antara pria dan wanita (i.e. variasi dalam pengaruh obat ketika mencapai reseptor). Itu sedikit dari segi fisiologis! Dari sudut psikologis, Myrna M. Weissman dan Mark Olfson dari College of Physicians and Surgeons, Columbia University New York, menemukan bahwa depresi pada wanita adalah dua kali lebih umum dibandingkan dg depresi pada pria. Dalam abstrak paper mereka di journal Science yg berjudul "Depression in Women: Implications for Health Care Research", Weissman dan Olfson menulis: Epidemiologic data from around the world demonstrate that major depression is approximately twice as common in women than men and that its first onset peaks during the childbearing years. Progress has been made in understanding the epidemiology of depression and in developing effective treatments. Much remains to be learned about the basic pathogenesis of depression and their offspring, especially during the reproductive years.(Science pp. 799) Mudah2an realitas perbedaan antara pria dan wanita bisa lebih dimengerti. Sekarang, Marilah kita kembali ke point2 yg menjadikan dasar bagi pembedaan antara dua gender dan fungsi2 mereka dalam Islam. Ciri khas Islam yang jelas adalah bahwa Islam merupakan sistem hidup yang praktis dan sesuai dengan sifat alami manusia. Islam mengajak manusia untuk memurnikan jiwa mereka dan menuju pada tingkat yang paling tinggi; sesuatu yang ideal dan mungkin merupakan impian. Namun di dalam keseluruhan proses untuk memperbaiki dan "menyempurnakan" manusia Islam tidak berusaha utk merubah sifat2 alami manusia; Islam juga tidak percaya bahwa perubahan dalam sifat2 alami manusia adalah mungkin atau berguna bagi kesejahteraan mereka. Islam percaya bahwa hasil tertinggi dalam kemanusiaan bisa diperoleh melalui dan dengan pertolongan sifat2 alami tersebut setelah refinement dan peningkatan ke tingkat yang paling mulia. Sikap Islam tentang masalah pria dan wanita juga sesuai dg sifat alami manusia. Islam mengakui persamaan antara mereka bila memang ada dasar2 natural untuk itu.Dan membedakan keduanya kalau memang itu natural. Marilah kita ambil dua situasi dimana Islam membedakan kedua gender: distribusi warisan dan kepemimpinandalam keluarga. wassalaamu'alaikum wr.wbDoditarbiyah@isnet.org

Manfaat Silaturahmi

Jumat, 11 Agustus 2006Manfaat SilaturahmiOleh : Uti Konsen.U.M.
BERSILATURRAHMI itu termasuk amalan mulia yang berpahala besar. Ruang lingkupnya tidak hanya terbatas pada sesama manusia, tetapi juga pada dunia fauna dan flora serta mahluk jin. Hanya dengan syaitan kita tidak boleh bersililaturrahmi. Bahkan terhadap orang-orang muslim yang sudah wafat pun, Rasulullah SAW tetap menyuruh kita untuk terus menjalin silaturrahmi, yaitu dengan menziarahi kuburannya, mendoakannya dan atau berbuat baik kepada teman-teman dekat mereka yang masih hidup. "Ziarah kubur adalah Sunnah Rasulullah SAW. Ziarah juga adalah cara kita untuk mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita," demikian antara lain tulis K.H.Dr. Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya "Memaknai Kematian". Al Quran mencontohkan diantara doa untuk mereka : "Tuhanku ampunilah orang-orang yang telah mendahului kami dalam keimanan" (QS.Al Hasyr : 10)
Allah SWT berfirman : "Dan sesungguhnya pada kehidupan hewan itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu". (QS.An-Nahl (16) : 66). Dalam hal bersilaturrahmi misalnya kita bisa mencontoh semut dan lebah. Semut binatang kecil pemakan gula tapi tidak pernah sakit gula (diabetes). Resepnya, pertama karena semut senang bersilaturrahmi. Tengoklah setiap berpapasan antara sesama semut sejenis mereka saling "bersalaman" yang terlihat dari kedua kepalanya saling ketemu. Kedua, bila seekor semut menemukan rezeki, mereka tidak mau makan sendiri tapi memberi tahu semut-semut lainnya. Setelah berkumpul, baru makanan itu mereka bawa kesatu tempat dan dinikmati bersama. Demikian juga lebah. "Lebah sangat disiplin dan mengenal pembagian kerja yang sangat baik. Sarangnya dibangun berbentuk segi enam, yang telah terbukti sangat ekonomis dan kuat dibandingkan bila segi empat atau lima". Antara tulis Ir. Permadi Alibasyah dalam bukunya "Bahan Renungan Kalbu". Menurut penyelidikan setiap sarang lebah dihuni oleh kurang lebih 90.000 ekor lebah. Karena masing-masing mentaati aturan mereka bisa hidup rukun dan tidak pernah terjadi perkelahian
Menurut penelitian yang diadakan di kota Kopenhagen, Denmark, bahwa terhadap tanaman yang disantuni : "Dipuji, diajak bicara, dielus-elus, dirawat, tumbuhnya lebih subur dan buahnya lebih lebat, dibandingkan dengan tanaman yang dicuekin."
Di Australia juga pernah dibuktikan, bahwa seekor sapi yang diperah susunya dengan menggunakan tangan si peternak (diperah secara manual) ternyata lebih banyak mengeluarkan air susu dibanding dengan sapi yang diperah dengan menggunakan mesin pemerah susu. Seorang dokter hewan di Eropa pernah melakukan penelitian terhadap 2 ekor anjing yang sama-sama tertabrak mobil. Kepada anjing yang satu diberi obat-obatan dan ruangan yang memadai, namun selama pengobatan anjing itu tidak pernah dielus-elus atau mendapatkan sentuhan langsung dari dokter yang merawatnya. Sedangkan anjing yang satu lagi diberi obat-obatan dan ruangan yang juga memadai, tetapi setiap hari sang dokter selalu mengelus-elus. membelai dan "berbicara" kepada anjing tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa anjing yang mendapat sentuhan kasih sayang - di elus-elus, dibelai dan diajak bicara - ternyata lebih cepat sembuh daripada anjing yang tidak mendapat sentuhan kasih sayang (Buku Half Pull - Half Empty oleh Parlindungan Marpaung). Peristiwa ini terjadi dalam tahun 1983 ketika bulan Ramadhan di salah satu kota di Kalimantan Timur. Seorang pengusaha mengadakan acara berbuka puasa bersama. Yang diundang para pejabat setempat, tokoh-tokoh masyarakat - agama - para pengusaha serta beberapa tetangganya. Menjelang waktu berbuka para undangan mulai berdatangan. Diantara tamu yang hadir itu ada seseorang yang pakaiannya apa adanya, sehingga membedakan ia dengan tamu-tamu lainnya yang berpakaian parlente. Si Tuan rumah merasa kurang enak dengan kehadiran tamu yang satu ini. Setelah dicek, ternyata memang ia tidak termasuk dalam daftar undangan. Lalu si Tuan rumah menyuruh keluarganya untuk membujuk si Pulan itu agar bersedia keluar. Karena ia orang yang lugu, bujukan itu ia turuti saja. Tapi bersamaan dengan kepergiannya, ibu-ibu yang mengurusi menu untuk dihidangkan itu, menjadi sangat terkejut karena semua masakannya berbau basi dan berlendir. Untunglah dalam suasana kritis yang nyaris memalukan si Tuan rumah itu, ada seorang ulama yang membisikkan kepadanya, agar mencari orang yang disuruh pergi tadi. Singkat cerita, ternyata orang tadi berhasil ditemukan dan bersedia pula untuk hadir kembali. Aneh tapi nyata. Begitu lelaki itu masuk ke dalam rumah, ibu-ibu di dapur bersuka ria, karena makanan yang tadinya berbau basi, kini sudah kembali seperti semula dengan aroma yang merangsang selera. Kenapa peristiwa menakjubkan itu terjadi? Dari segi logika memang sulit dicerna. Dia hanya bisa dijawab melalui agama. Bukankah Rasulullah SAW. pernah bersabda : "Bila seorang tamu masuk ke dalam rumah seorang mukmin maka bersama dia masuklah seribu barakah dan seribu rahmat". Tidak mustahil, pada lelaki lugu itulah berlaku janji Rasulullah SAW tersebut. Lelaki itu seorang miskin yang tinggal tidak jauh dari rumah yang punya hajat. Dia mencium aroma masakan yang merangsang selera. Apalagi di bulan puasa menjelang berbuka puasa. Mungkin karena saking kepinginnya ia pun memberanikan diri hadir. "Tokh tetangga saya juga. Mungkin dia hanya lupa saja mengundang saya", kira-kira begitulah bisik hatinya. Kasihan juga ya?. Lalu bagaimana para undangan lainnya ?. Ya bisa saja rasa ikhlas kehadirannya tidak semurni seperti lelaki yang satu itu. Boleh jadi kehadiran mereka karena banyak factor pertimbangan yang bersifat duniawi. Maklumlah si Pengundang itu adalah seorang pengusaha cukup handal. Wallahualam.
Ada lagi pengalaman seorang dokter internis di Jakarta. Ia menderita penyakit aneh. Setiap buang air kecil merasa perih. Sudah berkali-kali diperiksa di beberapa rumah sakit di Jakarta, tapi belum ditemukan jenis penyakitnya. Akhirnya diputuskan untuk berobat ke luar negeri. Seorang dokter yang juga dai, salah seorang sohibnya memberi nasehat : "Ada baiknya sebelum berangkat anda pamit dengan para tetangga dan beberapa teman dekat anda". "Bagaimana caranya ?", tanyanya. " Ya, undang saja mereka untuk hadir salat magrib bersama di rumah anda dan menjamu mereka sekedarnya". Dia setuju. Pada suatu hari usai mengadakan acara tersebut, ketika sang dokter internis ini buang air kecil sebelum pergi tidur, diluar dugaannya, rasa perihnya hilang sama sekali. Ketika perihal ini ia sampaikan kepada sohibnya, sambil guyon dokter yang juga dai ini berkata : "Ya tidak aneh. Karena selama ini anda tidak pernah mengadakan acara silaturrahmi seperti itu khan?. Tidak mustakhil penyakit anda lenyap lantaran doa mereka". Lantas beliau menyampaikan hadis Rasulullah SAW : "Siapa yang senang dimurahkan jalan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah senang menjalin silaturrahmi ". Bukankah dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW. bersabda : "Jagalah harta anda dengan zakat, obatilah sakit anda dengan sedekah dan hadapilah gelombang hidup dengan doa dan tawadhu". Ujar Sun Yat Sen : "Banyak orang menyukai kekerasan padahal manusia hanya bisa ditundukkan oleh kelembutan".
Wallahualam.